MENGUKIR SEJARAH: Dari SMA Santa Maria Nanga Pinoh Untuk Universitas Indonesia
“Impian tidak dapat terwujud dengan sendirinya, namun impian akan datang ketika kita berusaha untuk meraihnya.” Pada tanggal 28 Maret 2023, semua peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Jalur Prestasi (SNBP) di seluruh Indonesia dengan kecemasan, kegelisahan dan harapan yang besar bergulat dengan akun SNBP masing-masing. Ada yang kecewa dan sedih setelah mendapat notifikasi warna merah dan ada pula yang berbahagia karena mendapat notifikasi warna hijau. Seketika ramai di sosial media dengan berbagai ungkapan dan rasa yang dialami. Berbagai ungkapan rasa yang mengalir deras dalam arus media sosial menggambarkan perjalanan perjuangan yang dihiasi dengan cerita penuh warna. Bagi yang punya harapan, kegagalan SNBP adalah bagian dari perjalanan yang mengajarkan apa arti perjuangan sehingga harus bangkit lagi. Sementara bagi yang lulus, ini adalah salah satu anugerah hidup yang layak untuk disyukuri.
SMA Santa Maria Nanga Pinoh memiliki cerita tersendiri dalam kisah tentang SNBP tahun 2023 ini. Peserta yang masuk dalam kategori SNBP berjumlah 26 peserta dari masing-masing program. Program IIS (Ilmu-ilmu Sosial) berjumlah 14 peserta dan program MIA berjumlah 12 peserta. Dari 26 peserta yang mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Jalur Prestasi (SNBP) 5 anak yang berhasil lulus dengan kebanggaan tersendiri. Dua anak berhasil mengukir sejarah untuk sekolah dengan kelulusan di Universitas Indonesia dan tiga anak lainnya lulus dengan penuh kebanggaan di Universitas Tanjung Pura. Jenisa Florencia Auryn (S1 Teknik Metalurgi dan Material) dan Agnes Triani (S1 Ilmu Hukum) lulus seleksi di Universitas Indonesia, sementara Oca Onika (S1 Ilmu Kelautan), Juan Gilbert Tandiwijaya (S1 Rekayasa Sistem Komputer) dan Lusia Odiliana Menge (S1 Sistem Komputer) lulus seleksi di Uiversitas Tanjung Pura (Untan).
Kelulusan Juan, Oca, Lusia, Jeni dan Agnes telah menjadi kebanggaan tersendiri sekaligus menjadi inspirasi bagi teman-teman dan adik-adik kelas. Jeni dan Agnes adalah representasi dari anak-anak daerah yang punya kesempatan yang sama dengan siapa pun dan bisa bersaing untuk level apa pun. Mereka telah menjadi inspirasi bagi para peserta didik untuk terus berjuang dan berusaha menggapai setiap harapan dan impian besar mereka. Capaian yang diiringi dengan doa, usaha dan konsistensi dalam belajar tentunya akan memberikan hasil yang memuaskan.
Perjuangan mereka tentunya belum usai. Kelulusan ini merupakan tahapan awal dari perjalanan menggapai impian. Untuk itu, besar harapan agar mereka bisa bertanggung jawab untuk menyelesaikan pendidikan sesuai pilihan mereka masing-masing. Doa dan dukungan mengiringi langkah mereka untuk setiap proses yang tidak mudah ini.
“Jika kamu berusaha, kamu akan memperoleh hasilnya. Kegagalan yang sesungguhnya ialah ketika kamu berhenti berusaha“.
0 Komentar